Selasa, 21 Februari 2012

Cita Rasa Bubur Ayam

Setiap orang punya citarasa sendiri untuk menentukan mana makanan favoritnya dan dimana makanan tersebut dijual. Begitu juga saya. Kali ini saya ingin berbagi tentang makanan, walaupun saya bukan seorang perasa yang sensitif tapi saya mencintai kuliner.

Di rumah saya, di daerah mampang, bangka 2 tepatnya, rasanya hampir semua orang mencintai makan bubur di pagi hari dan saya rasa masyarakat disini juga tau mana tukang bubur yang paling enak. Ini memang menjadi tradisi di jakarta, betawi, yang menyukai sarapan pagi dengan bubur sehingga sangat mudah ditemukan tukang bubur gerobak di pagi hari. Hal ini berbeda dengan di Surabaya yang sangat sulit mencari bubur dan kebanyakan adanya malam hari, pun pagi hari biasanya buka di atas jam 9. Kalau di jakarta, sejak jam 6 tukang bubur tersebut sudah berkeliaran dan harganya pun tidak terlalu mahal, mungkin rata-rata 6.000. kalau di Surabaya bubur cukup mahal, bisa 10.000, mungkin karena langka.

Bubur ayam paling enak di bangka, seperti yang saya sebutkan tadi, biasanya mangkal di depan rumah saya, paling tidak dia lewat depan rumah sekitar jam 6 atau jam setengah 7 pagi. Itu sudah terjadi sejak saya masih kecil, masih SMP kayaknya. Dan begitu lewat pasti di kerubutin sama pembeli. Kelebihan bubur ayam ini, dia tidak menggunakan santan pada racikannya dan buburnya pun gurih (ada rasanya). Dulu pernah saya tanya, bang kok buburnya gurih amat, pake apaan bang? Kata si tukang, ini masaknya pake kaldu, jadi buburnya
doang udah ada rasanya, enggak hambar. Ooohhh. Yang membedakan lagi, bubur ini menggunakan kecap asin dan kecap manis, jadi tidak masalah bagi pelanggan yang punya pantangan pada santen, karena biasanya bubur pake bumbu atau kuah santen. Dan ciri khas yang paling beda dari yang lainnya adalah, sambal yang digunakan adalah sambal kacang halus, tidak seperti kebanyakan bubur lain yang menggunakan sambal cabai biasa.

Dulu, waktu awal-awal adanya bubur ini, harganya masih sekitar 2.000 – 3.000. tapi sekarang bubur itu bisa kita beli dengan 5.000 – 6.000, dan cukup menambah 1.000,- untuk mendapatkan sate usus + ati ayam, ataupun sate telor ayam.

Memang, menyantap bubur ayam ini di pagi hari hmmmm.... mantapp.

Bersyukurlah kita, karena masih bisa merasakan apakah makanan itu enak, atau tidak, manis, asin, atau pait. Karena ada juga kawan kita yang tidak bisa merasakan enaknya makanan, bahkan ada juga yang sudah tidak bisa membedakan antara bau enak dengan tidak, karena penyakit yang mereka punya. Bersyukur pula kita yang masih memiliki rezeki untuk menikmati makanan yang enak, karena ada saudara kita yang untuk makan saja mereka susah, bahkan harus makan makanan bekas. So, jangan sampai kita mubazir terhadap makanan-makanan kita. Masih banyak orang yang susah untuk mencari makan.

Dan satu lagi, makanan enak itu kalau sedikit, kalau banyak, apalagi kebanyakan jadinya enek.

Tidak ada komentar: